Sabtu, 20 September 2008

Christ Kepada Muhammad

Oleh : Nazhim Adabi

Setiap Muslim mencintai Muhammad saw. dengan caranya sendiri-sendiri, di samping melalui cara yang baku.

Tiap hari kita berualngkali menyebut nama Nabi pamungkas yang amat kita kasihi itu, dalam shalat maupun dalam ucapan-ucapan keilahian yang lain.

Kalau bepergian, orang tua kita menyarankan agar kita baca shalawat Nabi. Aneh, kata sementara orang. Kita yang mohon keselamatan, tapi kok kita ucapkan doa untuk kesejahteraan Nabi Muhammad.

Tidak. Tidak aneh. Pergaulan segitiga Allah-Muhammad-kita senantiasa amat karib. Muhammad mendoakan kita, kita mendoakan Muhammad. Perjalan doa-doa kita semua berfungsi dialektis.

Kalau anda punya tradisi Islam, anda tentu kenal shalawat Nabi: Thala'al badru 'alaina (Telah datang sang rembulan). Alangkah mesra percintaan kita dengan Sang Nabi dan Allah.

Ummi Kaltsum ada merekam puja-kasih atas Muhammad itu, diselingi dua azan,'slendro' dan 'pelog' yang bersahutan manis.

Dan anda pernah tahu Chris De Burgh?

Penyanyi asal Irlandia. Ia menyanyikan "A Spaceman Cam Travelling", dengan suaranya yang lembut, manis, sedikit magis, dan yang pasti religius, meskipun dilatarbelakangi oleh adonan musik Barat modern yang seolah melambangkan sekularisme.

Semua orang di Amerika dan Eropa menyangka yang dimaksud tentulah pujian kepada Yesus Chris. Habis dia orang Irlandia, namanya juga chris.

Tetapi dalam sebuah wawancara, yang dimaksud ternyata tak lain adalah Muhammad, sang kekasih agung, yang makin lama makin dikagumi oleh bangsa-bangsa yang telah lulus melampaui berbagai kepandaian sekuler.
Hmm, Muhammad. we love you so much!

(padhangmbulandoc)
***

sumber :
mailis info-PMIK@yahoogroups.com
ahad, 21 September 2008

Tidak ada komentar: