Jumat, 24 Oktober 2008

Presentasi Ekonomi Neoliberalisme Bertentangan dengan Islam

by :A Nizami

Bangkrutnya AS sehingga pemerintah AS harus
"mensubsidi" para spekulan pasar sebesar US$ 700
milyar (Rp 6500 trilyun) merupakan buah dari sistem
Ekonomi Neoliberalisme yang bertumpu pada Pasar Modal,
Pasar Uang, dan Pasar Komoditas.

Di sana Modal/saham sebagian besar (>97%) tidak
dipakai untuk usaha, tapi spekulasi antar pemain
saham. Begitu pula uang bukan dijadikan alat
perdagangan, justru sebagian besar dispekulasikan oleh
spekulan valas. Pasar Komoditas pun jadi arena
spekulasi di mana para spekulan berdasi yang tidak
punya gudang dan akses ke pasar Induk melakukan
spekulasi jual-beli komoditas hingga jatuh
tempo/berjangka (biasanya selama 6 tahun).

Ironisnya, jika terjadi kekacauan, kaum Neoliberalis
yg berkolusi dgn penguasa dan ekonom tukang segera
meminta pemerintah untuk mensubsidi mereka.

Sebagai contoh pemerintah Indonesia pernah
"mensubsidi" para pelaku pasar dengan KLBI/BLBI
senilai Rp 600 trilyun di mana sebagian besar belum
kembali uangnya.

Untuk itu presentasi mengenai bahaya Ekonomi
Neoliberalisme saya buat.

IMF membunuh umat manusia tidak dengan peluru/rudal,
tapi dengan wabah kelaparan

Andres Perez, Mantan Presiden Venezuela, The Ecologist
Report, Globalizing Poverty, 2000

11,5 juta penduduk Indonesia kurang gizi/kelaparan

FAO, MS Encarta 2006

Neoliberalisme: Paham Ekonomi yang mengutamakan sistem
Kapitalis Perdagangan Bebas, Ekspansi Pasar,
Privatisasi/Penjualan BUMN, Deregulasi/Penghilangan
campur tangan pemerintah, dan pengurangan peran negara
dalam layanan sosial (Public Service) seperti
pendidikan, kesehatan, dan sebagainya. Neoliberalisme
dikembangkan tahun 1980 oleh IMF, Bank Dunia, dan
Pemerintah AS (Washington Consensus). Bertujuan untuk
menjadikan negara berkembang sebagai sapi perahan AS
dan sekutunya/MNC.

"Pasar Modal" (Pasar Uang, Pasar Saham, dan Pasar
Komoditas) adalah prioritas utama. Neoliberalisme
lebih mengutamakan sektor keuangan (Makro) daripada
sektor riel. Di Indonesia sekitar Rp 60 Trilyun/tahun
untuk pemilik SBI/SUN.

Memberikan "kebijakan" pinjaman hutang dengan
syarat agenda Neoliberalisme bagi dunia. Penghargaan
diberikan bagi negara yang taat dan hukuman bagi yang
membangkang. Afghanistan, Iraq, Korea Utara, dan Iran
adalah contoh utama.

Sistem Neoliberalisme melarang campur tangan negara
terhadap pengusaha/spekulan. Contohnya negara-negara
di seluruh dunia tidak berkuasa menghentikan spekulasi
minyak.

Harga Minyak Terus Meroket

Harga Minyak Terus Meroket

Harga minyak dari US$ 20/brl (2002) jadi US$ 147/brl
(2008). Naik 7x lipat dalam 6 tahun!

Hasil pelaksanaan Neoliberalisme di Indonesia

Pematokan Kurs (Pegged Rate) uang dihapus diganti
dengan "Kurs Mengambang" (Floating Rate). Agar
nilai uang stabil pemerintah membayar sekitar Rp 60
Trilyun setiap tahun ke pemegang SBI dan ORI.
Hancurnya Rupiah tahun 1998 dari Rp 2.200/1 USD hingga
Rp 11.670/1 USD akibat "Kurs Mengambang" dari
Neoliberalisme.

Penghapusan "Subsidi" BBM dan Listrik yang
menaikan harga. Bensin tahun 1998 sekitar Rp 700/liter
jadi Rp 6.000 di 2008 (Naik 76%/tahun).

Barang

Harga 2005

Harga 2008

Kenaikan
Premium

1.810

6.000

231%
Beras

3.000

5.500

83%
Angkutan Umum

1.000

2.500

150%
Minyak Goreng

4.500

11.000

144%
UMR

635.000

972.000

53%

Harga barang meroket melebihi kenaikan penghasilan
rakyat = Pemiskinan Massal. Rata2 kenaikan harga
barang 168% > kenaikan UMR 53%.

Kenaikan BBM 30% -> Pengangguran naik 16,92%

http://www.ppk.lipi.go.id/informasi/berita/berita_detil.asp?Vnomer=986

Peneliti LIPI, Dr Wijaya Adi, tingkat kejahatan naik
16% (jadi 256.431 kasus) setelah kenaikan harga BBM
tahun 2005 (Kompas, 28-5-2008 ).

http://www.kompas.com/read/xml/2008/05/28/14074576/lipi.kenaikan.bbm.picu.kriminalitas

Penjualan BUMN/BUMD ke Swasta/MNC. PAM, Indosat,
Telkom, Krakatau Steel dijual ke Swasta/Asing. RS
Pemerintah ke Swasta. Privatisasi Perguruan Tinggi
Negeri (PTN) jadi BHMN. Uang masuk/kuliah di UI Rp 200
ribu pada tahun 1998 jadi Rp 25 juta dan Rp 7,5 juta
per semester tahun 2008 (Naik 365%/tahun).
Neoliberalisme menjual produk kepada orang yang mampu
membeli. Bukan yang membutuhkan.

Neoliberalisme memberi MNC Monopoli atas Modal tanah,
uang, Sumber Daya Alam, dan sebagainya. Rakyat nyaris
tidak dibagi. 69,4 juta hektar tanah dikuasai oleh 652
pengusaha/BUMN. Sementara mayoritas petani lahannya <
0,4 hektar (Bank Dunia). 90% Migas Indonesia dikuasai
Perusahaan Asing. Tambang Emas dan Tembaga Papua
dikuasai Freeport. Sumber daya alam dikuasai dan
dinikmati MNC. Bukan oleh rakyat.

UKM hanya dapat pinjaman < Rp 7 trilyun/tahun

Dari Rp 1.982 Trilyun perdagangan saham di BEI -> Rp
hanya Rp 44,37 T ke Sektor Riel (2,24%). 97% lebih
tersedot untuk Spekulasi Saham. Untuk mendapat US$
Negara Berkembang harus usaha seperti menjual hasil
tambang atau memproduksi barang. Sementara AS tinggal
"Print" atau mencetak uang!

Penghasilan 1,3 Milyar penduduk (1/6) < US$ 1/hari.
Lebih dari 80 negara tahun 1999 income per capitanya <
daripada tahun 1989.

Tahun 1980: Pendapatan 20% teratas = 45 x 20% Terbawah

Tahun 2000: Pendapatan 20% teratas = 75 x 20% Terbawah

(Tabb, William K. "Globalization." Microsoft(R)
Encarta(R) 2006)

Sejak 1994-1998, nilai kekayaan 200 orang terkaya di
dunia bertambah dari US$ 40 Milyar jadi > US$ 1
Trilyun. Aset 3 orang terkaya di dunia > dari GNP 48
negara terbelakang

(The United Nations Human Development Report, 1999)

Ada alternatif ekonomi yang lebih baik untuk rakyat
ketimbang sistem Neoliberalisme. Sistem Ekonomi
Alternatif ini memberikan keadilan dalam pembagian
modal dan sumber daya alam serta harga kebutuhan pokok
yang stabil dan terjangkau bagi rakyat. Sistem Ekonomi
Islam, Sosialis, atau Pancasila memberi negara
wewenang untuk mendistribusikan modal dan SDA. Sistem
ini juga memberi negara hak untuk menguasai dan
mengelola faktor produksi penting dan menguasai hajat
hidup orang banyak. Sementara pada sistem Neoliberal,
itu dikuasai oleh MNC yang hanya memikirkan untuk
mendapat keuntungan sebesar-besarnya dan merampas
modal dan SDA dari rakyat.

Anda bisa mendownload file Presentasi NeoLiberalisme
Bertentangan dengan Islam di:

http://syiarislam.wordpress.com

Anda bisa memperbaiki dan mempresentasikannya untuk
memberikan pencerahan kepada rakyat bagaimana
berbahayanya Sistem Ekonomi Neoliberalisme dan
sebenarnya ada banyak Alternatif untuk
menggantikannya.

Tentu presentasi ini ada kekurangannya. Anda bisa
mengirimkan masukan/koreksi ke
agusnizami@yahoo.com.sg. Insya Allah Perbaikan dan koreksi akan diupload di:
http://syiarislam.wordpress.com

Referensi:

* "Ekonomi Islam Vs Ekonomi Neo-Liberal", M. Arif
Adiningrat dan Farid Wadjdi

* LIPI

* Kompas

Tidak ada komentar: